Latest News

Lokalitas Gerakan Mahasiswa


Jika kita melihat kondisi aktual gerakan mahasiswa, kita dihadapkan dengan festivalisasi gerakan mahasiswa, seperti, sekedar numpang selfie ketika aksi, nonton live acara-acara talkshow seperti hitam putih, bukan empat mata, atau paling banter ILC. Sekali-kali bikin diskusi atau seminar miskin konten, yang penting meriah dan ramai sponsor.

Kalau pun melakukan aksi massa, terjebak dengan isu luar daerah, tanpa mengerti dengan pasti realitas sebenarnya. Padahal di daerah, banyak persoalan yang perlu dibantu penyelesaiannya oleh mahasiswa. Coba lihat peristiwa aksi nelayan di Batang yang menentang kebijakan dari Menteri Susi.

Kasus - kasus KKN di daerah sangatlah rame dan nilainya hingga ratusan milyar, apakah itu terhendus oleh hidung gerakan mahasiswa. Mungkin ada yang mencium, itu cuma satu dua saja. Kasus - kasus di daerah seakan kurang bergengsi dibanding kisruh KPK vs Polri, atau Ahok vs DPRD.

Gerakan Mahasiswa sekarang kurang kuat dalam melakukan investigasi. Tak bersemangat, menunggu data sekunder dari wartawan atau LSM. Itu semua wajar, karena, Mahasiswa sudah mulai kehilangan sensitifitas. Karena nurani sudah tumpul oleh tugas yang berjibun dan juga ancaman dari kampus bagi yang tidak lulus sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Gerakan mahasiswa tak lepas dari individu mahasiswanya. Memang sudah kewajibannya, mahasiswa menyelesaikan agenda wajibnya, yaitu lulus tepat waktu dan IPK dengan standar industri. Namun, sekedar mengingatkan kembali, mahasiswa memiliki tugas yang tak kalah pentingnya, yaitu menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah. Menjadi penyambung lidah rakyat. Sudah bukan zamannya lagi, menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang - kuliah pulang).

Padang, 4 Maret 2015 - Yodivalno Bin Yohan Isnoel

No comments :

Post a Comment

Syukron atas komentarnya, HAMASAH!!!

Theme images by Bim. Powered by Blogger.