Latest News

Gerakan Mahasiswa Menyongsong MEA 2015


SURABAYA – Semakin meningkatnya persaingan di bursa tenaga kerja sebagai akibat akan diberlakukannya pasar bebas ASEAN 2015 pada akhir 2015 mendatang menjadi tantangan tersendiri bagi aktivis gerakan. Aktivis gerakan dituntut memberikan strategi pendampingan dan solusi kongkrit sebagai wujud kontribusi antisipatif dampak negatif penerapan kebijakan tersebut.

Praktisi Ekonomi Mikro Menengah, Roby Purnawirawan dalam paparannya di Dialog Kebangsaan Gerakan Mahasiswa Menyongsong MEA 2015 KAMMI Wilayah Jawa Timur mengatakan bahwa kontribusi antisipatif yang bisa dilakukan adalah dengan membangun serta meningkatkan kapasitas kader.

“Pertama yang menjadi tugas aktivis gerakan mahasiswa adalah membangun kapasitas-kapasitas kader”, jelas Roby di Gedung Dinas Sosial Pemprov Jawa Timur, Minggu (28/12/2014) kemarin.

Selain itu, pihaknya menambahkan dua aspek kontribusi lain berupa konsistensi tindak kritis pada kebijakan pemerintah dan bermasyarakat.

“Tugas kedua dan ketiga, mahasiswa gerakan saat ini harus tetap kritis dengan kebijakan-kebijakan yang ada, perperan terus pada kebijakan yang berpihak pada rakyat”, lanjutnya “Yang terakhir, aktivis gerakan mahasiwa harus melakukan pendampingan masyarakat, bermasyarakat”.

Acara yang diselenggarakan dengan mengangkat tema MEA 2015 tersebut diharapkan Achmad Bukhori selaku Humas KAMMI Jawa timur menjadi salah satu jalur konsolidasi kader KAMMI se wilayah Jawa Timur dalam memberikan sikap atas pemberlakuan MEA 2015 mendatang.

“Setelah sama-sama paham tentang tugas dan tuntutan MEA, harapannya ke depan KAMMI di Jawa Timur khususnya dapat melakukan rancangan-rancangan aksi sosial sebagai bentuk tanggung jawab gerakan mahasiswa untuk kontribusi pada masyarakat”, jelas Achmad Bukhori. (ern)

Kontributor : Humas PW KAMMI Jawa Timur

No comments :

Post a Comment

Syukron atas komentarnya, HAMASAH!!!

Theme images by Bim. Powered by Blogger.